Wednesday, November 30, 2011

Artikel : Emas termanis bola sepak negara

Artikel ini saya baca di Sinar Harian hari ini...(saya cuma kongsikan sebahagian sahaja buat tatapan kita. Sila rujuk pada sumber untuk membaca tulisan penuhnya.)
Seminggu perlawanan berakhir, saya terbaca komentar Arif Bawomo Surya, dalam laman Kompasiana.com yang merungkai kesal di hati. Saya pun turut sama bersalah mengapikan rasa benci secara tidak langsung di laman Twitter. Saya petik kata-kata Arif yang kedengaran sangat wajar, sensitif dan dewasa di telinga saya:

“Kenapa Indonesia tidak bisa mengalahkan Malaysia di GBK? Jawabannya adalah kerana motivasi Indonesia untuk menang adalah motivasi kebencian dan dendam. Seperti diketahui benci dan dendam adalah dua energi yang sangat negatif. Maka begitu, berkumpul di stadion yang penuh dengan aura kebencian dan dendam energi negatif itu terakumulasi besar sekali. Dan percaya atau tidak energi negatif itu akan menular ke dalam lapangan. Dan permainan pun kacau sekali, ditambah seluruh stadion yang menyumpah serapah negara lawan. Maka doa yang didasari oleh energi negatif tidak akan sampai dan diterima oleh Tuhan.

Justru doa penonton Malaysia yang datang ke GBK dikabulkan. Kenapa? Karena mereka termasuk orang-orang yang teraniaya, sebagai tamu mereka bukannya dihormati, tetapi malah disumpah-serapah. Padahal mereka belum tentu salah, maka saat mereka berdoa meminta kemenangan, dengan cepat Tuhan mengabulkan. Doa orang-orang teraniaya lebih makbul.”

Walau tidak disokong bukti saintifik, keluhuran dan keikhlasan Arif menulis mampu menyentuh mana-mana minda yang membacanya. Kerana dalam hidup ini, sepertimana kita sedia maklum, apa-apa berorientasikan kebencian dan dendam selalunya berakhir dengan kecelakaan bukan kejayaan.
Sumber : ELVIZA (Kolumn Komentar Sinar Harian)

Friday, November 25, 2011

Pengurusan Emosi & Stres Utk Korporat (Awam/Terbuka)

Tajuk : Bengkel Pengurusan Stres & Emosi Untuk Korporat (Terbuka)
Lokasi : Grand Continental Melaka
Tarikh : 24hb-25hb Nov 2011





Sunday, November 20, 2011

Artikel : Gangguan Jiwa Histeria

Gangguan jiwa histeria

Gangguan Jiwa Hysteria
Prof. Dr. Zakiah Daradjat

Gangguan jiwa yang sudah lama di kenal sejak dulu ialah hysteria. Pada permulan orang menyangka bahwa yang dihinggapi penyakit ini hanya kaum wanita. Akan tetapi kemudian pendapat itu berudah setelah Freud menemukan bahwa laki-laki pun dapat dihinggapi penyakit ini.

Seperti gangguan jiwa lainnya hysteria  juga terjadi akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi kesukaran-kesukaran, tekanan perasaan, kegelisahan, kecemasan, dan pertentangan batin. Dalam menghadapi kesukaran ia tidak mampu menghadapinya dengan cara yang wajar, lalu melepaskan tanggung jawab dan lari secara tidak sadar kepada gejala-gejala hysteria. Gejala hysteria yang merupakan gejala fisik adalah :

1.Lumpuh hysteria
Lumpuhnya salah satu anggota fisik, akibat tekanan atau pertentangan batin yang tidak dapat diatasi. Biasanya penderita menggunakan gejala ini secara tidak sadar untuk membela diri dan untuk mengatasi kesukaran-kesukaran  yang dihadapinya. Biasanya gejala lumpuh itu terjadi tiba-tiba dan penderita sebelum itu tidak merasa apa-apa.

Contoh :
Di waktu perang, seorang anggota militer tiba-tiba mengalami lumpuh pada jari telunjuknya (tidak bis digerakkan) diwaktu ia berhadapan dengan musuh. Pada waktu dioperasi ternyata tidak terdapat apa-apa pada jarinya tersebut. Dari penelitian selanjutnya terbukti bahwa kelumpuhan telunjuk itu adalah akibat dari perasan bimbang waktu ia akan menembak musuhnya. Ia bimbang antara menembak (matinya musuh) dengan tak ingin menembaknya. Akhirnya kelumpuhan jarinya itu menolongnya dalam mengatasi problemnya.

2.Cramp hysteria
Disebabkan pula oleh tekanan perasaan, yang sering kali terjadi pada penulis yang mencari penghidupan dengan tulisan-tulisannya. Apalagi ia mengalami bahwa tulisannya tidak banyak mendapat sambutan dari orang, ia kadang-kadang dihinggapi oleh cramp pada jari-jarinya waktu menulis. Tapi  untuk mengerjakan pekerjaan lain jari-jarinya masih dapat digunakan. Cramp hysteria banyak pula terjadi pada pemain biola, juru tik, tukang jam, pegawai kantor telephone. Penyakit  ini terjadi karena kegelisahan dan kecemasan yang dirasakannya akibat kebosanan menghadapi pekerjaan-pekerjaan itu.

3.Kejang hysteria
Seluruh badan terasa kaku, tidak sadar akan diri, kadang-kadang sangat keras, disertai dengan teriakan-teriakan dan keluhan-keluhan, tapi tidak mengeluarkan air mata. Kejang-kejang ini biasa terjadi pada siang hari selama beberapa menit saja, tapi mungkin juga sampai beberapa hari lamanya.

Diantara tanda-tanda kejang hysteria adalah dalam pandangan matanya terlihat kebingungan. Setelah kejadian itu biasanya penderita kebingungan, tidak mau berbicara atau menjawab pertanyaan-pertanyaan. Biasanya serangan ini terjadi karena serangan emosi yang sangat menekan, seperti rasa tersinggung, tertekan perasaan, penyesalan, sedih dan sebagainya. Orang yang terserang biasanya memegang atau menarik apa yang dapat ia capai. Sebaiknya orang yang diserang kejang hysteria itu ditinggalkan saja sebagaiamana adanya.

Contoh :
Seorang calon mahasiswi berusia 20 tahun sedang menjalakan masa prabakti. Ketika apel tengah hari dengan kawan-kawannya tiba-tiba ia jatuh pingsan. Teman-teman bingung dan berusaha menolongnya, tetapi tak berhasil. Setelah  akhirnya dia sadar, si gadis memandang sekelilingnya dengan mata kebingungan, dan ia minta gado-gado. Kawan-kawannya semakin bingung. Setelah penelitian, terbukti bahwa si gadis dengan ibu tirinya yang sangat membatasi kebebasan dan belanjanya. Waktu masa prabakti ia merasa sangat sedih, karena memerlukan uang jajan lebih banyak, tetapi takut memintanya pada orang tuanya. Ketika ia merasa lapar ia teringat akan kesusahan sehari-hari yang selalu dialaminya di rumah dan terlihatlah gejala-gejala itu.

Banyak ditemukan contoh-contoh seperti itu yang terlihat dalam kehidupan sehari-hari. Orang tiba-tiba pingsan, tegang dan kaku badannya, yang disangkanya sakit ayan,sawan atau kena guna-guna. Padahal gejala ini adalah akibat dari rasa tertekan dan kegelisahan yang terlalu hebat.

4.Mutism (hilang daya bicara)
Mutism  itu ada dua macam, pertama tak sanggup berbicara dengan keras dan kedua tak mampu berbicara sama sekali.

Hilangnya kemampuan untuk berbicara itu bukan disebabkan oleh kerusakan pada alat-alat percakapan seperti lidah, kerongkongan, pernapasan dan sebagainya. Alat-alat itu masih dapat melakukan fungsinya, tetapi orang tidak dapat berbicara. Biasanya  gejala ini terjadi akibat tekanan perasaan, kecemasan, putus asa, merasa hina, gagal dan sebagainya. Demikian besarnya pertentangan batin sehingga menyebabkan lidah menjadi lumpuh.

5.Amnesia (hilang ingatan)
 Hilang ingatan atau lupa pada kejadian-kejadian tertentu dalam hidup sangat erat hubungannya dengan emosi. Ia lupa akan sesuatu, kejadian tertentu, lupa pada orang yang dikenalnya bahkan lupa pada dirinya sendiri, namanya, rumahnya, pekerjaannya, dan sebagainya.

6. Kepribadian kembar (double personality)
Kepribadian kembar adalah salah satu gejala hysteria, yang disebabkan oleh kegelisahan yangamat sangat, dan dijadaikan cara untuk menghukum dirinya atau melepaskan diri dari ketegangan batin, kecemasan, atau konflik yang dirasakannya. Dalam hal ini penderita secara tidak sadar mengurung kepribadiannya yang pertama, sampai terpisah sama sekali dengan alam kenyataan. Disamping menghukum diri, hal ini digunakan sebagai penarik perhatian orang padanya.

Dalam kepribadian kembar, tindakan-tindakan yang negatif terlihat jelas sekali dimana penderitanya tidak mungkin bekerja sama dengan orang –orang yang sebelum sakit sering berhubungan dengannya. Penderita mendapat dua keuntungan yang jelas tanpa disadarinya yaitu pertama penderita menjauhkan sama sekali dari kesadarannya. Semua aspek kehidupan yang mencakup perasaan, tindakan, pengalaman,-pengalaman dan keseluruhan kepribadian yang lama, terpisah dari kesadarannya. Dalam hal kedua, salah satu kepribadian ditekan dengan jalan melupakan segala pengalaman-pengalaman yang dilaluinya dan menghapusnya dari ingatan. Hal ini dilakukan oleh kepribadian yang kedua.

7.Mengelana secara tidak sadar (fugue)
Salah satu gejala hysteria lain ialah, orang pergi mengelana berjalan tanpa tujuan, tidak tahu mengapa ia pergi dan kemana ia pergi.

8.Jalan-jalan sedang tidur (somnabulism)
Orang yang diserang gejala ini di kuasai oleh sejumlah pikiran dan kenangan-kenangan yang berhubungan satu sama lain. Meskipun ia sedang tidur, tapi masih dapat mengenal dan membedakan mana pintu yang tertutup dan mana pintu yang terbuka, dan mudah disuruh kembali ke tempat tidurnya. Waktu bangun pagi harinya, ia tidak tahu apa yan terjadi pada dirinya waktu tidur itu.

Contoh :
Seorang anak berumur 6 tahun, tiap-tiap malan sedang tidur selalu berjalan-jalan, kadang-kadang naik ke jendela, membuka pintu dan sebagainya. Setelah dperiksa terbukti bahwa si anak mempunyai watak yang keras, pendiam, dan suka mengganggu dengan suatu cara yangmenyebabkan orang tidak menyangka bahwa ia yang bersalah. Orang tua anak ini, mempunyai banyak anak, semuanya masih kecil-kecil. Dalam mendidik anak-anaknya mereka sering menggunakan kekerasan, sering memukul kadang-kadang sampai berbekas pada badan anak-anaknya, dan yang paling sering dipukul adalah anaknya yang menderita penyakit itu. Rupanya si anak yang ingin lari dari orang tua yang sangat kejam itu, akan tetapi ia tidak berani, karena tidak tahu kemana ia akan pergi. Timbul pertentangan dalam batinnya antara ingin menghindari kekerasan orang tua, dengan takut berpisah dari mereka. Akhirnya sedang tidur ia masih dikuasai oleh pikiran-pikiran ingin lari itu. Gejala-gejala itu disebabkan oleh kegoncangan jiwa, kecemasa, tekanan perasaan,. Ketakutan dan sebagainya. 

Artikel : Histeria dari sudut sains

Foto
HISTERIA boleh menggugat kesejahteraan manusia.

HISTERIA sejenis gangguan psikiatri atau mental boleh berlaku disebabkan tekanan tidak terurai, dan apabila tidak dapat kendalikan dengan baik, maka ia akan mempengaruhi pemikiran individu dan dikeluarkan secara histeria.

Presiden Persekutuan Asean Bagi Kesihatan Psikiatri dan Mental (AFPMH), Prof Dr Mohamad Hussain Habil, berkata apabila individu yang menjadi punca histeria dirasuk, ia boleh mempengaruhi orang berhampirannya kerana mungkin orang yang berada di sekitarnya ketika itu, turut menghadapi masalah sama dengan ‘ketua’ yang memulakan histeria itu, seperti tekanan akibat peperiksaan dan sebagainya.
“Histeria dikatakan berjangkit, tetapi sains melihatnya sebagai mekanisme minda yang boleh mempengaruhi individu lain. Contoh yang paling mudah, kalau si A menyatakan kubur hujung kampung ada hantu, si A nampak hantu dan menyebarkan cerita itu kepada orang lain, maka orang yang seterusnya akan menganggap memang betul ada hantu di kawasan kubur berkenaan, seterusnya kawasan itu dicop sebagai berhantu.

“Ia adalah tindakan emosi yang menyebabkan ia berlaku begitu, tetapi dalam kes histeria, ia boleh jadi lebih ekstrem lagi. Bila seorang memulakan, individu lain yang melihatnya akan merasa ketakutan dan turut terbabit histeria. Walaupun histeria turut berlaku di kalangan lelaki, wanita yang lebih ramai kerana naluri selain pengaruh psikologi mereka,” katanya.

Begitupun Prof Mohamad Hussain berkata, kepercayaan berhubung perkara tahyul, turut mempengaruhi apabila yang menjadi ketua itu dikatakan terkena sampuk sedangkan mungkin sebelum itu individu berkenaan sememangnya sudah berhadapan tekanan perasaan sebelum ini.

“Dalam proses rawatan, kita akan analisa ‘ketua’ itu terlebih dulu bagi memastikan apakah sebenarnya punca masalahnya. Selalunya kita akan berikan pesakit ubat penenang, seterusnya kaunseling dan diberikan cuti rehat. Justeru majikan atau pihak sekolah harus faham kerana rawatan kadangkala memakan waktu kerana ada rawatan susulan dan sebagainya,” katanya.
Beliau berkata, histeria juga dikaitkan dengan proses pemodenan. Apabila sesuatu masyarakat itu melalui proses perpindahan dari kampung ke kawasan moden, kejadian histeria dilaporkan semakin berkurangan.

Merujuk pada tahun 1980 dan 90-an dulu, Prof Hussain berkata, ketika itu, banyak kejadian histeria berlaku di sekolah serta industri hingga memaksa berlaku penutupan sekolah dan kilang malah dalam satu kes pada 1980-an, sebuah kilang terpaksa ditutup kerana kira-kira 50 orang pekerjanya terkena histeria.

“Psikobudaya masyarakat yang ada masalah histeria lebih menjurus kepada pemikiran atau masih dikongkong dengan tahyul. Tetapi apabila kita melihat di Malaysia, dari segi etnik, Melayu paling tinggi dibandingkan dengan kaum lain. Psikobudaya terkongkong dengan pemikiran tradisi yang ada kaitan dengan tahyul banyak berlaku di kalangan orang Melayu.

“Zaman 1960-an lalu, ramai juga orang India serta China terkena histeria, tetapi apabila zaman berubah, golongan daripada kaum itu yang terbabit dengan kejadian histeria semakin berkurangan tetapi sekiranya dibandingkan antara tiga golongan ini, orang Melayu masih menduduki tempat tertinggi,” katanya yang tidak menolak kemungkinan faktor ekonomi rendah turut mempengaruhi mangsa.

Mengambil contoh kejadian histeria, katanya, orang meracau akan mengeluarkan bahasa yang sukar difahami hingga segelintir menyatakan disampuk hantu India atau Cina, tetapi apabila didengar betul-betul, ia sekadar bahasa yang sukar difahami.

Memandangkan histeria berlaku di sekolah, beliau menasihatkan supaya ‘ketua’ yang memulakan histeria dibawa ke hospital dengan segera kerana kesan histeria boleh melumpuhkan sesuatu organisasi.

INFO: Kejadian histeria (seperti dilaporkan media)



  • 15 JULAI 2009
    ARAU: SEKURANG-KURANGNYA sembilan pelajar Sekolah Menengah Kebangsaan Syed Sirajuddin (SMKSS) gempar apabila beberapa pelajarnya histeria selepas mendakwa melihat kelibat wanita dalam keadaan mengerikan berkeliaran di pekarangan sekolah itu. Pelajar yang baru pulang dari menyertai Latihan Perkhemahan Jabatan Pertahanan Awam (JPAM) di Bukit Ayer meraung, meracau dan menangis secara tiba-tiba. Malah, ada antara mereka mula bertutur dalam loghat Indonesia sehingga mencetuskan rasa takut di kalangan rakan, sambil menangis meminta tolong ketika cuba dirawat seorang pengamal perubatan tradisional.

    Kejadian selama sejam bermula 10 pagi itu sebenarnya adalah lanjutan kepada serangan histeria yang dilaporkan berlaku di Bukit Ayer di sini, yang turut membabitkan pelajar sekolah sama, hari sebelumnya. Dalam kejadian itu, sekurang-kurangnya lima daripada 32 pelajar SMKSS yang menyertai Latihan Perkhemahan JPAM di Bukit Ayer, dilaporkan mengalami histeria, sebelum dibawa pulang ke sekolah.




  • 28 APRIL 2009
    ALOR SETAR: LIMA pelajar perempuan Sekolah Menengah Kebangsaan Langgar (SMKL) di sini, diserang histeria. Kejadian berlaku kira-kira jam 9.30 pagi ketika kebanyakan pelajar Tingkatan Satu hingga Tingkatan Empat sedang membaca surah Yassin di surau sekolah apabila seorang daripada mereka tiba-tiba menjerit sambil menunjuk ke arah kantin sekolah sebelum diikuti beberapa pelajar lain.
    Dalam kejadian itu seorang pelajar mendakwa ternampak kelibat seorang wanita berambut panjang dan berkain putih mengelilingi sekolah, menyebabkan ramai pelajar perempuan menjerit dan meracau kerana takut.  




  • 11 OKTOBER 2008
    KUALA LUMPUR: Empat pelajar perempuan tingkatan dua Sekolah Menengah Kebangsaan Sri Gombak diserang histeria sejak awal minggu lalu. Seorang pelajar mendakwa kejadian itu turut dialami tiga lagi rakannya sejak beberapa hari lalu selepas waktu rehat sesi petang persekolahan. Sebaik mangsa dibawa ke bilik guru, rakannya pula melarikan diri kerana mendakwa ada lelaki ingin mencederakannya dan ketika itu juga dia nampak wanita berwajah menakutkan berdiri di sebelahnya.




  • 3 OGOS 2010
    KUALA LUMPUR: Sebuah sekolah menengah di Desa Petaling di sini, terpaksa ditutup sementara selepas lebih 10 pelajar perempuan, seorang pelajar lelaki dan seorang guru wanita tiba-tiba diserang histeria, semalam.

    Serangan histeria itu bermula kira-kira jam 7.45 pagi apabila seorang pelajar perempuan tingkatan tiga, Atikah Abdullah, yang menghadiri perhimpunan pagi tiba-tiba mengamuk dipercayai dirasuk.

    Keadaan dialami mangsa berjangkit kepada sembilan pelajar lain termasuk seorang pelajar lelaki dan seorang guru wanita ketika semua mereka yang juga rakan sekelas mangsa cuba menenangkannya.



  • Sumber : Berita Harian Online

    Jemputan Program Latihan

    Bagi Tuan/Puan yang berminat untuk menjemput saudara Amar Mahmood ke program atau sebarang aktiviti latihan bagi Organisasi dan kumpulan tertentu, Tuan/Puan boleh menghubungi nombor berikut : 012-6990793 atau email terus ke email beliau : amar_sukses@yahoo.com

    Sekian, Terima Kasih
    Admin